Pemikiran Pembaharuan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU)

Authors

  • Jasmaludin Hasballah Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Author
  • Sri Suyanta Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Author

DOI:

https://doi.org/10.62710/09n4b627

Keywords:

Pemikiran; Pembaharuan; Muhamadiyah; NU

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam yang unik dan beragam. Di antara organisasi Islam terbesar yang berperan penting dalam perkembangan tersebut adalah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang sejarah muhammadiyah dan NU, untuk mengetahui tentang ide dan gagasan muhammadiyah, mengetahui ide dan gagasan NU (Nahdlatul Ulama), serta mengetahui tentang hubungan NU dan Muhammadiyah dalam Pembaharuan Islam di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan. Metode tersebut dipilih agar penelitian ini dapat menghasilkan suatu pemahaman yang komprehensif berdasarkan sumber-sumber data yang relevan.  Peneliti berfokus pada pembahasan secara umum menuju khusus yang diawali dengan penjelasan mengenai sejarah muhammadiyah & NU, kemudian membahas tentang ide dan gagasan muhammadiyah & NU, tawaran yang diberikan muhammadiyah & NU, serta Mengetahui tentang  Hubungan NU dan Muhammadiyah dalam Pembaharuan Islam di Indonesia. Pemikiran pembaharuan Muhammadiyah & NU lahir sebagai respons terhadap kondisi umat Islam yang mengalami stagnasi intelektual dan keterbelakangan sosial pada masa kolonial. Melalui pendekatan rasional dan tekstual terhadap sumber-sumber Islam (al-Qur'an dan Hadis), Muhammadiyah menekankan pentingnya kembali kepada kemurnian ajaran Islam (purifikasi) dan menghilangkan praktik-praktik yang dianggap sebagai bid’ah, khurafat, dan tahayul.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, M. (2016). Membedah Tujuan Pendidikan Muhammadiyah. Profetika, 17(1). Anshory, N. (2010). Matahari Pembaharuan. Yogyakarta: Jogja Bangkit.

Awwaliyah, R. (2017). Pendidikan Multikultural dalam Menanggulangi Narasi Islamisme di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 5(2), 1–20.

Baharun, H., & Badriah, F. N. (2020). Pendidikan Multikultural dalam Bingkai Islam Nusantara Perspektif KH. Said Aqil Siroj. Tafaqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman, 8(1), 37–51. Retrieved from http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf

Baharun, H., & Mundiri, A. (2011). Metodologi Studi Islam: Percikan Pemikiran Tokoh Dalam Membumikan Agama. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Bashri, Y., & Suffathni. (2014). Sejarah Tokoh Bangsa. Yogyakarta: Kelompok Penerbit Lkis.

Burhanudin, J. (2013). Ulama dan Kekuasaan. Jakarta: Mizan.

Dahlan, M. (2014). K.H. Ahmad Dahlan sebagai Tokoh Pembaharu. Jurnal Adabiyah, 17(2).

Dakir, D. (2017). Pengelolaan Budaya Inklusif Berbasis Nilai Belom Bahadat Pada Huma Betang dan Transformasi Sosial Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Religió: Jurnal Studi Agama-Agama, 7(1), 28–54. https://doi.org/10.15642/religio.v7i1.707

Dakir, & Anwar, H. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Pesantren Sebagai Core Value; Dalam Menjaga Moderasi Islam Di Indonesia. Jurnal Islam Nusantara, 3(2), 495–517.

Dakir, & Fauzi, A. (2019). Epistemologi Pendidikan Islam Rahmatan Lil ‟Alamin di Era Revolusi Industri 4.0; Sebuah Kajian Paradigmatik. Edureligian: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 92–100. Retrieved from http://jurnaljpi.com/index.php/JPI/article/view/28

Effendi, D. (2010). Pembaruan Tanpa Membongkar Tradisi. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Fealy, G. (2013). Ijtihad Politik Ulama: Sejarah NU 1952-1968. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.

Hamzah, M. (2014). Pengantar Studi Ahwaja An-Nahdili. Yogyakarta: Lkis.

Huda, N. (2013). Islam Nusantara. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Jurdi, S. (2010). Sosiologi Islam dan Masyarakat Modern. 2010: Pedana Media Group.

Karimi, A. F. (2012). Pemikiran dan Perilaku Politik Kiai Haji Ahmad Dahlan. Gresik: MUHI.

Khoiriyah, R. (2017). Revitalisasi Pendidikan Islam Dalam Perspektif Kiai Hasyim Asy‟ari. Jurnal Islam Nusantara, 1(2).

Margono, H. (2011). K.H.Hasyim Asy‟ari dan Nahdathul Ulama. Media Akademika, 26(3).

Marihandono, D. (n.d.). K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923). Museum Kebangkitan Nasional.

Misrawi, Z. (2010). Hadratussyaikh Hasyim Asy‟ari. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Najib, M. (1999). Suara Amien Rais Suara Rakyat. Jakarta: Gema Insani.

Nashir, H. (2016). Muhammadiyah Gerakan Pembaharu. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Putra, H. S. A. (2011). Paradigma, Epistemologi dan Etnografi dalam Antropologi. Perkembangan Teori Dan Metode Antropologi. Surabaya: Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga.

Qodir, Z. (2010). Muhammadiyah Studies. Yogyakarta: KANISIUS.

RI, T. P. K. A. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI.

Shodiqin, M. A. (2013). Muhammadiya itu NU. Jakarta: Noura Books.

Sobary, M. (2010). NU dan KEINDONESIAAN. 2010: Gramedia Pustaka Utama

Suharto, T. (2014). Gagasan Pendidikan Muhammadiyah dan NU. Islamica, 9(1).

Sunarto, A. (2013). Paradigma Nahdathul Ulama terhadap Modernisasi. Jurnal

Sosiologi Islam, 3(2).

Tempo, S. B. (n.d.). Tokoh Islam di Awal Nusantara.

Wahid, A. (2010). Menggerakkan Tradisi Essai-essai Pesantren. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.

Yunus, M. (1926). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Zamroni. (2017). Arah Baru Pendidikan Islam: Membangun Epistemologi Pendidikan Islam Monokhotomik. Hikmah, 13(2), 1–34.

Zamroni, Ilyasin, M., Baharun, H., & Tohet, M. (2020). Multicultural education in a religious life: Developing harmony among religions in southeast asia. Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, (August), 3791–3801.

Zhada, K., & Syadzili, F. (2010). Nahdlatul Ulama: Dinamika Ideologi dan Politik Kenegaraan. Jakarta: Buku Kompas.

Published

04-07-2025

How to Cite

Hasballah, J., & Suyanta, S. (2025). Pemikiran Pembaharuan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). CARONG: Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Humaniora, 2(1), 70-80. https://doi.org/10.62710/09n4b627