Efektivitas Terapi Akupunktur Telinga Shen Men (TF 1) dan Titik Lieque Terhadap Penurunan Derajat Lesi Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Semester II Jurusan S1 Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta

Authors

  • Anisa Andriani Akademi Akupunktur Aceh Author

DOI:

https://doi.org/10.62710/xn38c906

Keywords:

Acne Vulgaris, Akupunktur Telinga, Penurunan derajat lesi acne

Abstract

Acne vulgaris merupakan penyakit peradangan menahun folikel polisebasea, disertai penyumbatan dari penimbunan bahan keratin duktus kelenjar yang ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula, nodul, kista. Dalam Traditional Chines Medichine acne vulgaris disebut dengan “Fen ci” Tujuan : mengetahui efektivitas terapi akupunktur telinga Shen Men (TF 1) dan titik Lieque (LU 7) terhadap penurunan derajat lesi Acne Vulgaris pada Mahasiswa Semester II Jurusan S1 Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta. Metode Penelitian ini metode “pre-eksperimen” dengan One Group pretestposttest design” tanpa kelompok kontrol. Pada 15 responden diberikan 10 kali tindakan akupunktur. Penilaian terapi akupunktur dilakukan dengan menghitung jumlah lesi acne vulgaris. Penilaian rata-rata pre- dan post- terapi menggunakan analisa Dependent t – test. Hasil Nilai rata-rata jumlah lesi acne vulgaris sebelum dilakukan tindakan terapi akupunktur adalah ± 15,80 dengan Std. Deviasi sebesar ± 7,360 5, 43. Setelah dilakukan tindakan terapi akupunktur 8,60 dengan Std. Deviasi sebesar ± 5,43, (p < 0,005) Kesimpulan penusukan pada titik Akupunktur Telinga Shen Men (TF 1) dan Titik Lieque (LU 7) dapat berhasil menurunkan jumlah derajat lesi acne vulgaris.

References

Alamanda, T.P., & Aditya, M., 2016. Khasiat Gambir untuk Mengobati Jerawat. Majority, 5(3), hal. 175.

Effendi, Z., 2003. Peranan Kulit Dalam Mengatasi Terjadinya Akne Vulgaris. USU digital library, hal 1-5.

Harahap, M., 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates

Hastuti, W.E., 2013. Pengaruh Penusukan Titik LU 7 (Lieque), ST 36 (Zusanli) dan SP 6 (Sanyinjiao) Terhadap Penurunan Derajat Acne Vulgaris Pada Remaja di Desa Sidodadi Tahun 2013. Skripsi. Program Studi D-IV Akupunktur Jurusan Akupunktur. Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta.

Johnson, T. et al., 2015. Strain-Level Differences in Porphyrin Production and Regulation in Propionibacterium acnes Elucidate Disease Associations. Molecular Biology and Physiology, 1 (1):e00023-15. doi:10.1128/mSphere.00023-15.

Kurniawati, A.R., 2014. Pengaruh Kebersihan Kulit Wajah Terhadap Kejadian Acne Vulgaris. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro, Semarang.

Lauermann, F.T. et.al., 2016. Acne scar in 18 year old male adolescents: a population based study of prevalence and associated factors. An Bras Dermatol, 91 (3), hal. 291-295.

Nekada, C. D. Y., 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita jerawat untuk melakukan Higiene Kulit di Poli Kulit dan Kelamin RS Sint Carolus Jakarta Pusat 2007. 1, hal. 27-34.

Nurhidayat, T.E., 2013. Pengaruh Penusukan Kombinasi Titik LI4, ST 40, GV 20, dan Titik Telinga TF4 untuk menurunkan Jumlah Lesi Akne Vulgaris Mahasiswa Jurusan Akupunktur Politeknik Kesehatan Surakarta Tahun 2013. Skripsi. Program Studi D-IV Akupunktur Jurusan Akupunktur. Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta.

Oleson, T., 2008. Auriculotherapy Manual. China: Sustainable forest.

Downloads

Published

2024-03-27

Issue

Section

Articles