Pengaruh Terapi Akupunktur Titik Xiyan (Ex-Le 5), Xuehai (Sp 10), Yanglingquan (Gb 34) Terhadap  Penurunan Nyeri Pada Pasien Nyeri Lutut Di Desa Tegalombo, Kalijambe, Sragen

Authors

  • Elisa Novitasari Prodi Diploma Tiga Akupuntur Aceh Author

DOI:

https://doi.org/10.62710/te12ez41

Keywords:

Acne Vulgaris, Akupunktur, Masker Kunyit (Curcuma Longa), Akupunktur titik local

Abstract

Nyeri lutut adalah perasaan tidak nyaman yang timbul karena adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang didekatnya. Lutut terasa nyeri sering kali ditandai dengan adanya pembengkakan sendi, memar, sensasi panas dan terjadinya gangguan gerak. Saat ini muncul metode Terapi Akupunktur dengan merangsang titik-titik akupunktur melalui jarum dan menggunakan alat bantu elektrostimulator untuk stimulasi elektrik pada permukaan tubuh. Terapi akupunktur sangat berpengaruh besar dalam mengurangi keluhan nyeri pada pasien nyeri lutut.  Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi akupunktur titik Xiyan (EX-LE 5), Xuehai (SP 10), Yanglingquan (GB 34) terhadap penurunan nyeri pada pasien nyeri lutut di Desa Tegalombo, Kalijambe, Sragen. Waktu dan Tempat : Februari-Maret 2023 di Desa Tegalombo, Kalijambe, Sragen. Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental “One Group Pretest-Posttest design” pada 20 subyek penelitian nyeri lutut dengan penusukan titik Xiyan (EX-LE 5), Xuehai (SP 10), Yanglingquan (GB 34). Pengukuran skala nyeri dilakukan sebelum dan sesudah terapi. Analisa data yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Hasil Penelitian : Hasil dari uji Paired t-test didapatkan nilai p sebesar 0,000. Hasil tersebut berarti bahwa ada pengaruh terapi akupunktur terhadap penurunan nyeri pada pasien nyeri lutut. Kesimpulan : Terapi akupunktur titik Xiyan (EX-LE 5), Xuehai (SP 10), Yanglingquan (GB 34) berpengaruh terhadap penurunan nyeri pada pasien nyeri lutut di Desa Tegalombo, Kalijambe, Sragen.

References

Hidayat, 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kiswojo, H., 2013. Akupunktur Medik. Jakarta

Martin, K.R., Diana, K., Tamara, B.H., Jack, M.G., David C., Andrew, K.W,. 2013. Body Mass Indeks, Ocupational Activity, and Leisure Time Physical Activity: An Exp;oration of Risk Factor and Modifiers for Knee Osteoarthritis in The 1946 British Birth Cohort. BMC Muscular Disorder. 14(219), 1471-2474.

Muttaqin, A. 2013. Buku Saku Gangguan Sistem Muskuloskeletal Aplikasi pada Praktik Klinik Keperawatan. Jakarta: EGC.

Nursalam, 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Ed.4. Jakarta: Salemba Medika.

Saputra, K., Sudirman, S. 2009. Akupunktur untuk Nyeri dengan Pendekatan Neurosain. Surabaya: Airlangga University Press.

Silva A, Serrao PRMS, Druisso P, Mattiello SM, 2012. The Affect Of Therapeutik Exercise on The Balance of Woman with Knee Osteoarthritis: a Systematic Review. Res Bras Fisioterapi 2012 ; 16 (1): 1-9.

Sim, Kie Jie, 2008. Ilmu Terapi Akupuktur. Singapura: TCM Publication.

Soeroso, S., Isbagio, H., Kalim, H., Broto, R., Pramudiyo, R., 2006, Osteoarthritis, Jilid 11, 1195-1201, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Tana, L., Delima, D., & Tuminah, S, 2009. Hubungan lama kerja dan posisi kerja dengan keluhan otot rangka leher dan ekstremitas atas pada pekerja garmen perempuan di Jakarta Utara. Buletin Penelitian Kesehatan, 37(1 Apr).

WHO, 2008. WHO Standard Acupuncture in practice. USA: Elsevier Inc.

Wiken. 2009. Osteoarthritis. http://www.health & medicine.com/share. Diakses pada 07 Desember 2017.

Xinghua, B., 1996. Acupuncture in Clinical Practice. Melbourne: The Bath Press.

Yin, G and Liu, Z, 2000. Advance Modern Chinese Acupuncture Therapy. Beijing: New World Press.

Downloads

Published

2024-04-28

Issue

Section

Articles