Analisis Pengobatan Tradisional Masyarakat Aceh Jaya dari Bahan Alam sebagai Bentuk Kearifan Lokal
DOI:
https://doi.org/10.62710/y83nth70Abstract
Masyarakat Aceh Jaya merupakan masyarakat yang masih memegang teguh budaya lokal secara turun temurun, salah satunya dalam pengobatan tradisional dengan menggunakan bahan-bahan alami. Kearifan lokal mempunyai kaitan erat dengan budaya atau tradisi suatu daerah. Berbagai praktik kearifan lokal yang masih dipertahankan masyarakat Indonesia dapat menjadi salah satu strategi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kearifan lokal masyarakat Aceh Jaya yang masih dilestarikan khususnya dalam pengobatan tradisional dengan menggunakan bahan alam dan juga untuk menambah pengetahuan siswa tentang ilmu kimia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif melalui teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian diperoleh daun balakacida dimanfaatkan masyarakat aceh jaya untuk mengobati luka, daun waru untuk mengobati demam, daun jujube untuk mengobati penyakit cacar, campuran sunti, bawang merah dan garam digunakan untuk mengobati kesurupan, air henna daunnya untuk mengobati maag, bunga buah kelapa untuk mengobati penyakit cacar, daun jarak pagar untuk obat diare dan perut kembung, daun bunga merak untuk obat demam, daun kapuk (Ceiba Petandra) untuk obat batuk, hutan kedondong (spondias pinnata) untuk obat batuk, dan Daun sembung (blumea balsamifera) dapat mengobati demam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masyarakat Aceh Jaya masih menggunakan obat tradisional dari bahan alami sebagai wujud kearifan lokal yang masih dipertahankan.