Kebiasaan Kerokan Pada Masyarakat Sebagai Pengobatan Tradisional Dalam Perspektif Antropologi Kesehatan
DOI:
https://doi.org/10.62710/n6zwm087Keywords:
kerokan; pengobatan tradisional; antropologi KesehatanAbstract
Meskipun saat ini telah memasuki era modern dimana ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran berkembang sangat pesat namun sebagian besar masyarakat masih mempertahankan pengobatan tradisional sebagai upaya kuratif.Pengobatan tradisional telah menjadi suatu kebiasaan turun temurun dan melekat di kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan salah satunya adalah kebiasaan kerokan. Terdapat berbagai macam alasan masyarakat masih mempertahankan kerokan sebagai pengobatan tradisional diantaranya adalah faktor kepercayaan, sosial budaya, faktor ekonomi dan lain sebagainya. Penulisan ini dilakukan menggunakan metode literature review dan disusun untuk mengidentifikasi pandangan antropologi kesehatan terhadap kebiasaan kerokan yang ada di masyarakat. Dari hasil telaah diketahui bahwa kerokan tidak hanya ada di Indonesia saja namun terdapat pula di beberapa negara Asia dengan istilah dan alat yang berbeda pada masing-masing negara. Selain itu pengobatan tradisional ini dapat membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kerokan merupakan pengobatan tradisional yang telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia secara turun-temurun. Kerokan telah umum dilakukan bagi masyarakat dewasa maupun anak-anak. Pengobatan ini dianggap sebagai pengobatan alternatif untuk mengatasi beberapa penyakit ringan, seperti seperti flu, pilek, demam, serta sakit kepala.
References
Afriza, N. (2017). PENYEMBUH TRADISIONAL DI GAMPONG RAWA
KECAMATAN TANAH LUAS KABUPATEN ACEH UTARA
(Pendekatan Antropologi Kesehatan). Aceh Anthropological
Journal, 1(1), 21–43.
https://doi.org/10.29103/aaj.v1i1.358
Annisaa, A., & Danik Kurniawati, E. (2022). ANALYSIS OF THE
RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL INDICATORS AND
HDI IN KARANGANYAR REGENCY Indonesian Journal of
Health Care Management (IJOHCM) ANALYSIS OF THE
RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL INDICATORS
AND HDI IN KARANGANYAR REGENCY. Indonesian Journal
of Health Care Management, 3(1), 29–34.
https://doi.org/10.36053/ijohcm.v3i1.37
Anwar, S. (2020). Pengobatan Tradisional Perspektif Antropologi
Kesehatan. Tawshiyah, 15(1), 1–13.
https://core.ac.uk/download/pdf/328109843.pdf
BPS. (2019). Profil Migran Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2019.
Badan Pusat Statistik. Retrieved from
https://www.bps.go.id/publication/2020/12/02/725d484ca73434e
d4d 4b9d/profil-migran-has il-survei- sosial-ekonomi-nasional-
html
Braun, M., Schwickert, M., Nielsen, A., Brunnhuber, S., Dobos, G., Musial,
F., Lüdtke, R., & Michalsen, A. (2011).
Effectiveness of Traditional Chinese “Gua Sha” Therapy in Patients with
Chronic Neck Pain: A Randomized Controlled Trial. Pain Medicine,
(3),362–369. https://doi.org/10.1111/j.1526-4637.2011.01053.x
Annisa Yulia1, Ambia Nurdin2 (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
P-ISSN: - E-ISSN: | 6
Chu, E. P., Wong, A. L., Sim, P., & Kruger, F. (2021). Exploring scraping
therapy: Contemporary views on an ancient healing – A review.
Journal of Family Medicine and Primary Care, 10(8), 2757.
https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_360_21
Desstya, A., Prasetyo, Z. K., Suyanta, & Yanti, F. A. (2019). Science concept
in Kerokan. Humanities and Social Sciences Reviews, 7(3).