PERANAN ETIKA KESEHATAN (THE ROLE OF HEALTH ETHICS)

Authors

  • tiaafdila dila universitas abulyatama Author
  • Ambia Nurdin Universitas Abulyatama Author
  • Ully Fitria Universitas Abulyatama Author
  • Reza Kurnia Universitas Abulyatama Author

DOI:

https://doi.org/10.62710/befd7n15

Keywords:

etika kesehatan, perspektif, filsafat

Abstract

Etika kesehatan punya peran sangat penting dalam medis dan perawatan kesehatan dengan menciptakan keseimbangan antara pelayanan optimal dan perlindungan hak pasien. Teori deontologi, seperti yang digunakan dalam etika kesehatan, menekankan kewajiban moral mutlak, memprioritaskan tindakan yang benar tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, termasuk prinsip-prinsip moral seperti keadilan dan otonomi pasien (Komada et al., 2023; Smith et al., 2023). Perlunya etika kesehatan tercermin dalam konsep otonomi pasien, yang menempatkan pasien sebagai individu yang berkompeten dan berhak membuat keputusan terkait perawatan kesehatannya. Teori ini menunjukkan bahwa menghormati otonomi pasien adalah aspek krusial dari pelayanan kesehatan yang etis (Krubiner et al., 2023). Selain itu, pandangan utilitarianisme, yang mengejar kebahagiaan maksimal bagi jumlah orang, dapat diterapkan dalam memilih tindakan perawatan kesehatan yang memberikan manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin pasien (Jose et al., 2023). Etika, sebagai cabang filsafat yang membahas prinsip-prinsip moral, punya peran penting dalam membimbing perilaku manusia. Aristoteles, Immanuel Kant, Jeremy Bentham, dan John Stuart Mill adalah tokoh-tokoh kunci dengan pendekatan etika yang berbeda. Prinsip-prinsip etika, seperti otonomi, kebaikan, keadilan, dan tidak melukai, menjadi panduan utama dalam bidang kesehatan, memastikan integritas dan kesejahteraan pasien. Dalam perspektif , etika kesehatan mencakup dimensi fisik, moral, dan spiritual. Al-Ghazali dan konsep "Adab al-Tabib" menyoroti keseimbangan antara tubuh dan jiwa, serta tanggung jawab moral dokter. Penelitian "Etika Kerahasiaan Medis: Asal Mula Perspektif Hukum " oleh Sayyed Mohamed Muhsin menunjukkan bahwa prinsip kerahasiaan medis dalam berakar pada nilai-nilai agama untuk melindungi hak privasi individu. Saran untuk peneliti di masa mendatang adalah mendalaminya lebih lanjut dengan mengeksplorasi penerapan prinsip-prinsip etika dalam situasi kesehatan yang lebih spesifik, serta melibatkan perspektif budaya dan agama lainnya. Hal ini akan membantu memperluas pemahaman kita tentang kompleksitas etika kesehatan dalam masyarakat yang semakin beragam.

Downloads

Published

2024-08-08

Issue

Section

Articles