EKSISTENSI SANGGAR PABAYO TARIGASKABUPATEN BENGKAYANG
DOI:
https://doi.org/10.62710/dzrsb270Keywords:
Eksistensi, Sanggar Pabayo Tarigas, BengkayangAbstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti untuk meneliti eksistensi pada sanggar Pabayo Tarigas. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi, faktor-faktor pendukung dan penghambat eksistensi sanggar Pabayo Tarigas, dan Eksistensi sanggar Pabayo Tarigas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif melalui pendekatan sosiologi. Data penelitian diperoleh melalui beberapa teknik, diantaranya adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah pernyataan dari para pelaku seni Sanggar Pabayo Tarigas. Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri. Teknik penguji keabsahan data yang digunakan peneliti adalah perpanjang pengamatan dan teknik triangulasi sumber yang menggabungkan pernyataan dari narasumber. Eksistensi sanggar Pabayo Tarigas dimulai pada tahun 2006, dimana Bapak Fransiskus Sukardi dan Ibu Christina Angelita Novita yang menjadi pendiri dari sanggar Pabayo Tarigas. Dan mulai bekembang sejak berdirinya sanggar Pabayo Tarigas sampai sekarang. Hal itu didukung oleh beberapa anggota sanggar yang tergabung dalam sanggar sejak dulu hingga sekarang. Sanggar Pabayo Tarigas mengalami penurunan eksistensi pada masa Covid-19 tahun 2020. Akan tetapi pasca Covid-19 tahun 2022 sampai sekarang sanggar Pabayo Tarigas masih tetap menjalankan kegiatan berkeseniannya dan berkontribusi pada setiap acara yang terselenggara di Kabupaten Bengkayang. Berdasarkan penelitian ini diharapkan agar para seniman dapat terus ikut melestarikan kesenian dan mengetahui langkah-langkah untuk mempertahankan esksistensi sanggar yang ada di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
References
Alrinaldi. (2019). Manajemen Sanggar Kijang Berantai Di Kota Pontianak. Pontianak. Universitas Tanjungpura
Andri, Laura. (2016). Seni Pertunjukan Tradisional Di Persimpangan Zaman: Studi Kasus Kesenian Menak Koncer Sumowono Semarang. HUMANIKA. Volume 23 (2).
Arda, & Sumandiyar, A. (2022). Eksistensi Sanggar Budaya Manggarai dalam Diaspora di Kota Makassar. Indonesian Annual Conference Series, (Proceedings of IACS-CSPC 2022), 28-32. Retrieved from https://www.ojs.literacyinstitute.org/index.php/iacseries/article/view/549
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. (2008). Cermat Berbahasa Indonesia.Jakarta: Akademika Pressindo.
Azhari, I. (2017). Eksistensi Kesenian Tanjidor di Kota Pontianak. Skripsi. Universitas Tanjungpura.
Bambang. Lina Miftahul Jannah., 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Teori Dan Aplikasi. Rajawali Pers. Jakarta
Ebta, setiawan. (2012-2023). Kamus Besar Bahasa Indonesia (versi 2.9) (edisi 3). Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Pusat Bahasa).
Leksono, Sonny., 2015. Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi: Dari Metodologi ke Metode. Jakarta: Rajawali Pers
Maulidia, Vivi Aizati (2022). Eksistesi Sanggar Tari Ginaris Art Indonesia Di Era Modern (Studi Pada Sanggar Tari Ginaris Art Indonesia Kecamatan Wagir Kabupaten Malang). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Malang.
Monalisa, (2019). Eksistensi Tari Jepin Tali Bui Desa Karimunting Kencamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang. Pontianak. Universitas Tanjungpura.
Putri, Desy. (2014). Eksistensi Ketoprak Wahyu Manggolo Di Karesidenan Pati. Skripsi Unnes.
RosdakaryaMalik.http://www.menulisproposalpenelitian.com/2021/07/reduksi-data-dalam-analisis-penelitian.htmt
Saldana., Miles & Huberman. (2014). Qualitative Data Analysis. America: SAGE Publications
Sugiono, (2016).”Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D”, Penerbit Alfabeta Bandung.